Rabu, 24 Juli 2019 HMTL FT-UH mengadakan Diskusi hasil survey GPS 2019. GPS (Gerak Peduli Sosial) adalah program kerja dari Departemen Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang merupakan bentuk kerja nyata anggota HMTL FT-UH.

            Ada 3 lokasi yang telah disurvey yaitu Desa Balasuka, Desa Bangkeng Batu, dan Dusun Palempang dimana jarak tempuh perjalanan dari kampus kesana sekitar ± 3jam. Untuk Desa Pertama yaitu Desa Balasuka. Permasalahan yang terdapat di Desa Balasuka yaitu kurangnya pemahaman masyarakat mengenai sampah dan pengolahannya, kekeruhan air, banyaknya kotoran sapi dan belum ada teknologi mengenai pengolahan dan pemanfaatannya. Untuk mata pencaharian masyarakat adalah pertanian dan perkebunan, masyarakat Desa Balasuka menggunakan pupuk kimia dan pupuk dari Jeneponto dipertanian dan perkebunan mereka. Solusi yang ditawarkan untuk diterapkan didesa ini adalah pengolahan kotoran sapi menjadi kompos yang nantinya akan dimanfaatkan oleh warga dibidang pertanian dan perkebunan di Desa Balasuka.

Lokasi kedua yaitu Dusun Bangkeng Batu. Dari hasil survey yang telah dilakukan permasalahan lingkungan yang terdapat di Dusun Bangkeng Batu yaitu masalah kekeruhan air dan akses untuk menuju Dusun Bangkeng Batu agak sulit karena pada dusun ini belum ada perkerasan jalan. Untuk mata pencaharian masyarakat di desa ini adalah pertanian. Solusi yang ditawarkan untuk diterapkan didesan ini adalah filter air

            Selanjutnya yaitu Dusun Palempang, permasalahan lingkungan yang ada di Dusun Palempang yaitu kekeruhan air, serta kurangnya penampungan air saat musim kemarau. Permasalahan terbesar di desa ini dibidang pendidikan, sekolah didesa ini hanya memiliki 1 kepala sekolah dan 1 guru dengan 4 ruang belajar serta bangunan sekolah yang sudah tidak layak untuk dipakai. Solusi yang ditawarkan untuk diterapkan didesa ini adalah filter air, renovasi sekolah

            Dari hasil Diskusi Survey GPS 2019 yang telah dilakukan, desa yang terpilih untuk dilakukan pengabdian masyarakat oleh anggota HMTL FT-UH yaitu Desa Balasuka. Dari aspek mobilisasi warga HMTL FT-UH menuju desa ini bagus karna telah dilakukan perkerasan jalan.  Untuk solusi yang ditawarkan di desa ini juga belum pernah dilakukan oleh anggota HMTL FT-UH sedangkan untuk solusi filter air pernah dilakukan pada periode sebelumnya. Masalah Kotoran sapi yang terlalu banyak dan tidak termanfaatkan di Desa Balasuka sangat tepat untuk diolah menjadi pupuk kompos agar masyarakat tidak membeli lagi pupuk organik dari Jeneponto dan tidak lagi menggunakan pupuk kimia. Untuk pengolahan kotoran sapi menjadi kompos ini akan diberikan teknologi sederhana berupa alat pembuatan kompos sehingga masyarakat dapat mengolah kotoran sapi ini serta hasilnya nanti dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Balasuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *