Pada departemen PSDM telah terbentuk program kerja Dialog Mengenai Gambaran Kemahasiswaan, dimana program kerja ini merupakan program kerja yang dilaksanakan untuk membahas isu-isu dan fakta aktual di lingkup HMTL FT-UH, menyangkut organisasi dan kemahasiswaan. Melalui program kerja ini, diharapkan para anggota HMTL FT-UH dapat memberikan atau menuangkan ide, pendapat, saran maupun cara menyikapi terkait permasalahan yang tengah dihadapi.
Kajian ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 24Mei 2019 Gedung Classroom FT-UH. Dialog ini merupakan Dialog Mengenai Gambaran Kemahasiswaan yang dilaksanakan untuk pertama kali. Pada tahap pelaksanaan, kami membuka suatu forum pembelajaran sekaligus diskusi bertema Pengaruh TOR (Terms Of References) Pengkaderan terhadap HMTL FT-UH
Materi tersebut dibawakan oleh Kanda Ikhsan Harsa dan Kanda Alfian Mustamin Lulu.Berdasarkan hasil diketahui Pengkaderan OKFT-UH merupakan panduan atau aturan yang mengatur sistem pengkaderan di lingkup OKFT FT-UH. Aturan baiknya ditinjau selama 5 tahun sekali, namun TOR sebelumnya terakhir kali ditinjau pada tahun 2009, sebelum akhirnya ditinjau kembali tahun 2018, walaupun pada 2011 sudah mulai digadang-gadang diadakannya revisi terhadap TOR. Setiap aturan perlu disosialisasikan, oleh karenanya TOR baru yang berlaku di lingkup OKFT-UH juga perlu disosialisasikan. Perbedaan antara TOR yang baru dan yang lama adalah isi dari TOR baru ini merupakan isi dari TOR lama yang disatukan dengan LKMM (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) dari Kemendikti serta adanya fokus utama dari arah pengkaderan pada lingkup OKFT-UH sebagai induk organisai di Fakultas Teknik Unhas dan 13 HMD (Himpunan Mahasiswa Departemen) di bawahnya, di mana OKFT-UH berfokus pada bidang pergerakan sedangkan 13 HMD berfokus pada keilmuannya masing-masing.

Setiap adanya perubahan, pasti akan berpengaruh pada sistem di sekitarnya. Begitupun perubahan yang dilakukan terhadap TOR Pengkaderan OKFT-UH, tentunya berpengaruh atau berdampak pada pelaksanaan sistem pengkaderan di OKFT-UH pada umumnya dan HMTL FT-UH pada khususnya. Pengaruh yang paling dirasakan dari perubahan TOR ini adalah dibatasinya ranah pembahasan di tingkat HMD. Arah pengkaderan TOR lama mengarah pada Program Pengembangan Diri (PPD) berjenjang, mulai dari Paket A, Paket B, Paket C, Paket E, dan Paket I yang dilaksanakan di tingkat HMD hingga Universitas; pada TOR yang baru, arah pengkaderan mengacu pada LKMM mulai Tingkat Dasar (TD), Tingkat Menengah (TM), dan Tingkat Lanjut (TL) yang sepenuhnya dilaksanakan oleh OKFT-UH. Dampak lainnya adalah jangan sampai LKMM ini dilaksanakan di akhir kepengurusan HMTL FT-UH atau belum dapat terlaksana karena TOR ini masih pada masa transisi atau peralihan dari TOR yang lama ke yang baru. Selain itu, keterlibatan anggota HMTL FT-UH juga tidak dapat maksimal. Namun sisi positifnya adalah adanya satu momen kebersamaan satu Teknik Unhas.